INFO NASIONAL – Petani dari Desa Mernek, Suyitno, sebelumnya hanya mengenal cara bertani tradisional yang sangat bergantung pada cuaca, terutama dalam proses pengeringan gabah. Namun, berkat program Desa Energi Berdikari Pertamina, kini Suyitno dan kelompok petani desa berhasil memanfaatkan teknologi tepat guna yang revolusioner.
Salah satu inovasi utama adalah alat pengering gabah bertenaga hibrida elpiji Bright Gas dan energi surya yang dinamakan Pinky Rudal. Dengan kapasitas 5 ton selama 8 jam pengeringan, Pinky Rudal mampu meningkatkan hasil panen dari 2,5 ton per hektar menjadi 4 ton per hektar, sekaligus mengatasi ketergantungan cuaca yang selama ini menjadi kendala petani. “Kami sampai terpaksa menolak orderan jika musim hujan karena banyak kelompok tani yang ingin menggunakan Pinky Rudal,” ujar Suyitno.
Baca berita dengan sedikit iklan, Read Entire Article