Liputan6.com, Jakarta Di Napoli, pesta dimulai bahkan sebelum peluit akhir dibunyikan. Stadio Diego Armando Maradona bergemuruh, bukan hanya karena kemenangan, tapi karena satu musim penuh kerja keras yang akhirnya dibayar lunas. Antonio Conte—di tribune karena skorsing—menyaksikan timnya naik takhta dari kejauhan.
Di Como, kemenangan juga hadir untuk Inter Milan. Mereka menyelesaikan laga dengan skor yang sama: 2-0. Namun, tidak ada selebrasi, tidak ada bir yang dituang ke kepala pelatih. Mereka menang, tapi tak jadi juara.
Dua laga dengan akhir yang identik, tapi rasa yang sangat berbeda. Di satu sisi penuh euforia, di sisi lain terasa seperti kekosongan yang menyesakkan. Serie A musim ini ditutup dengan ironi paling indah sekaligus paling pahit.