"Kami sangat prihatin dengan angka kematian yang terjadi. Belasan jemaah telah berpulang, dan sebagian besar disebabkan oleh penyakit jantung," ujar dr. Agus saat ditemui di Sektor 7, Daerah Kerja Makkah, seperti dikutip dari Sehat Negeriku pada Rabu, 28 Mei 2025.
Dia menambahkan bahwa aktivitas fisik berlebihan seperti melakukan umrah berkali-kali, berjalan jauh, dan beribadah di bawah terik matahari, sangat berisiko memicu serangan jantung.
Menyikapi tingginya angka kematian, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Liliek Marhaendro Susilo, menegaskan pentingnya jemaah mengelola diri dengan baik, terutama menjelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) yang dimulai pada 4 Juni 2025.
"Para jemaah, terutama yang lansia atau memiliki penyakit penyerta seperti jantung, hipertensi, dan diabetes, harus mengurangi ibadah sunah yang membutuhkan tenaga ekstra," ujar Liliek.
Dia menc...